Saat
Hidup Hanya
Memberikan
Dua Pilihan
Aku
dengan terisak , berututur tentang kekasihku yang teramat ku cintai, yang telah
ku cintai, membina persaanku dengan manisnya, yang aku mencoba tak sanggup
untuk menahan penolakannya . aku menangis , sangat tersedu , diatas cermin ku
torehkan luka hatiku , “sungguh , aku rela mati jika ia memintaku untuk
melakukan apapun yang ia inginkan, saking aku mencintainya “.
Saat ini aku menahan , mencoba
menghabiskan waktu untuk terus mencintainya , dan selalu memberikan perhatianku
kepadanya, ratusan lelaki mencoba mendekatinya , secara dia banyak yang suka.
tetapi ada sesuatu hal yang aku engga yakin padanya hingga detik ini, apa kah
ia mencintaiku seperti aku mencintainya . tangis meledakan hatiku!!!
“Seberapa cintakah dia kepada
diriku? Jangan-jangan hanya ekspresi kebohongan cintanyaq saja pada diriku,
takut aku mengetahuinya bahwa dia tak mencintaiku, jadi dia membohongi aku . “
ujarku pada cermin saat aku menangis tersedu-sedu. Ketahuilah, keinginginan.ku
memilikinya sangatlah besar.sentuhan kecilnyapun apapun yang diberikan kepadaku
membuatku kuat dan termotivasi. Laksana siraman embun dingin ann sejuk yang
mampu mengusir sejuta nestapa . itulah arti sentuhannya kepadaku.
“Kamu engga tahu, sikap kamu itu
terhadapku membuatku sangatlah berharap padamu . dia sangatlah terlihat anggun
seperti pendapat-pendapat temanku, bahkan teman ceweku membicarakannya ia yang
sangatlah teristimewa. Dia bahkan selalu membuat aku luluh lantah olehnya.
Hatiku remuk, ya tuhan aku engga
sanggup dan tak bisa membayangkan gimana rasanya hidupku bila umpama aku
ditinggalkan dia , aku hanya sebagai fatarmorgananya saat ini. Aku bertahan
dengan ketabahan dan aku mencoba ingin berkorban untukknya dan menentukan selalu
pilihannya untuk dapat memilihku.
Sungguh amat sering bercerita badan
bintang-bintang yang bersinar tentang peliknya mengambil sebuah pilihan di saat
hidup hanya memberikan dua pilihan, antara kecewa atau tidaknya, berlawanan,
bertabrakan, atau yang lebih parah pilihan itu bisa menghancurkan hidupku. Oh
hidup , oh hidup , kondisi ini masih terus kualami , mungkin banyak orang juga
yang mengalaminya.
Hidup ini adalah samudra pilihan .
bahkan setiap saat, kita harus memilih, dalam apapun hal ataupun kita dipilih
atau tidaknya. Tapi ketahuilah bahwa apapun yang kita terima itu adalah
pilihan. Kita pasti menemui konsekuensinya , baik positife atau negative.dari
yang kecil hingga yang besar.
Ada
harga yang harus kita bayar untuk setiap keputusan dan pilihan, mahal atau
murahnya harga tergantung pada hasil semuahnya. Untung atau rugi, kita dan
orientasi hidup mana yang kita ambil. Resikonya apapun hanya akan segelas. Kita mau tujuan hidup yang sebesar gunung
maka itulah yang akan kita hadapi beserta resikonya yang sbesar gunung .
seperti aku ingin memilikimu.
Prinsip
besar resiko besar tantangannya, akan selalu kita jumpai dalam setiap pilihan
kita. Layaknya kita berbisnis besar atau kecilnya.aku terus mencari sebuah
jawaban tentang cintakah dia kepadaku. Baikkah aku untukknya, atau mungkin aku
bukanlah tipe pria yang baik untukknya dan diidamkannya. Tetesan air matapun
jatuh tak terasa membasahi pipiku serta
tangisan yang berada dalam hatikupun pecah.!!
Sebatas
renungan , apapun yang aku telah lakukan saat hidup menyuguhkan hanya dua
pilihan , aku harus siap menerimanya dengan lapang dada. Setiap orang niscaya
sadar bahwa jika ia memilih keadaan sepertiku maka ia harusmenerima resiko belaka , maka ia takkan
mampu pernah mencapai itu , yang arti dan dampaknya lebih buruk dari harapan
dan pencapaianku.
Aku
harus merasa paham banget bahwa jika ia memilih untuk tidak memilihku dan
memilih orang lain yang dipuja dan dikasihi hatinya, yang lebih Gagah seperti
Cristian Ronaldo.maka seumur hidupku akan terbayang bayangannya dan jealous,
selamanya , sampai mati . aku akan terus dia akan terus ada dibenakku , dalam
sentuhan kalbuku yang lembut ini yang dibuat ia menjadi hancur lebur bak bumi
ditabrak meteor!!.
Terkadang akal sehatku berkata, dia
meninggalkanku demi kebaikannya dimasa depan memangnya siapa aku , apa yang
bisa dibanggakan untukknya. Aku hanyalah aku yang berjalan dengan bertelanjang
kaki , masihkah dia bisa ku miliki?......tapi emosiku juga berkata, sungguh
selalu membelengguku kesaran logikaku .dan meradangkan luka dihatiku yang
selalu ingin dengannya memilikinya . karna aku amat mencintainya sepenuh jiwa
ragaku.....
Menurut logikaku berarti melepaskan
dia yang telah membuat aku nyaman dan membelengguku untuk terus mencintainya
membuatku merasa terus menggilainya.namun resikonya bila aku tak bisa
memilikinya hanyalah luka yang membekas di hatiku. Berkeping-keping . karena
dalam cintaku yang terbina selama ini hanyalah untuknya
Yang mana yang aku akan ambil, itu
sungguh memerlukan keberanian menempuh resiko atas pilihan nya padaku. Dalam
ujung tangisku aku hanya berkata, “Aku engga bisa menjauhi kamu. Finalnya aku
menantikan aku ada dihatimu dan kita bisa bersama” . yang kutahu adalah bahwa
jika kita memutuskan pilihan yang beresiko kecil karena kita takut untuk
menghadapi resiko yang besar , sebagaimana kita tahu pasti bahwa dibalik resiko
besar tersimpan emas yang berkilau yang menunggu di balik pagar hatimu. Yang
itu adalah yang terbaik untuk kehidupanku . berarti aku sudah memilih pilihan
yang besar. Daan akan beresiko besar.
Jika aku memilih yang lebih kecil
aku akan mendapatkan resiko kecil tetapi aku hanyalah pengecut yang tak berani
mengambil resiko besar untukku sendiri. Aku hanya bias memandangi dia dalam
kejauhan angin laut yang hanya sesekali menerpa dan mengiris hatiku.
Pernah aku bertanya padanya. Jikau
engkau melihat bulan dan bintang bersinar padamu . permintaan mu tentang cowo
yang engkau inginkan itu yang seperti apa. Dia berkata “ aku ingin memiliki
cowo yang baik, kaya , tampan , itu idaman dan pilihanku.” Aku hanya tercengak
terdiam membisu. Bisa apa aku dengan kata-katanya itu tadi?
Aku yang hanyalah berada dalam
keluarga yang sederhana yang kental dengan kehidupan beragama. Aku tak punya
harta yang seperti ia idamkan. Aku yang hanya berjalan dengan seutas sendal
jepit yang mungkin ia mampu membelinya berlusin-lusin tak sepertiku yang hanya
mampu membeli sebuah sendal jepit usang . dan aku tak tampan. Aku hanyalah
manusia yang diciptakan kurang sempurna dan tak berdaya apa-apa depan ia.
Menangis bersedih tak terobati mungkin hanya dengan khayalan aku saja aku dapat
memilikinya.
Ya ALLAH semakin berkucur air mataku
mendengar omongannya seperti itu . doaku selalu menyertai untuknya dan semoga
keajaiban tuhan dapat membimbingku untuk mendapatkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar